Langsung ke konten utama

Menghitung Performa Keuangan Historical

Apa yang anda bayangkan ketika membuka laporan keuangan ?
Bingung cara membacanya ?
Apalagi cara melakukan analisis performa secara cepat dari laporan keuangan yang anda dapatkan?

Ini ada sedikit trik mudah untuk melakukan analisis laporan keuangan dari lima rasio keuangan dan harga saham yang akan diperbandingkan dengan nilai performa di tahun sebelumnya.

Mengapa hal ini dilakukan ?
Karena penting bagi kita membandingkan hasil kinerja suatu perusahaan (unit usaha).
Apakah performa (kinerja) usaha dapat dikatakan meningkat ?
​Apakah pengelolaan keuangan usaha dapat dikatakan efektif ?

Rasio-rasio keuangan ini akan membantu Anda dalam mengukur keberhasilan perusahaan. Rasio keuangan adalah suatu alat untuk menganalisis dan mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan tersebut. Data-data keuangan dapat diambil dari laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan lainnya.

Selain itu juga dapat menilai baik buruknya keputusan keuangan yang diambil. Kemakmuran pemegang saham (yang diindikasikan dengan harga saham) tergantung pada keputusan-keputusan keuangan yang baik. Keputusan keuangan yang dimaksud seperti investasi, pendanaan, dan kebijakan dividen.

Lalu apakah seluruh rasio dalam keuangan kita gunakan dalam melakukan analisa laporan keuangan?

Ada baiknya memang seperti itu. Namun kadang semakin banyak informasi perhitungan yang anda lakukan, semakin bingung pula anda dalam melihat performa. Oleh karena itulah, berikut trik penilaian performa kinerja keuangan dengan mengambil rasio-rasio utama yang diduga dapat memberikan informasi tersebut dengan mudah.

Trik penilaian performa akan dimulai dengan menghitung :

  1. Performa aktivitas perusahaan dengan melihat asset yang dimiliki oleh perusahaan
  2. Performa solvabilitas perusahaan untuk melihat secara tidak langsung berapa proporsi struktur modal yang digunakan oleh perusahaan tersebut
  3. Performa profitabilitas perusahaan yang akan diambil langsung dari nilai bersih keuntungan setelah pajak
  4. Performa profitabilitas perusahaan untuk setiap lembar sahamnya
  5. Performa nilai saham yang digunakan oleh investor untuk melihat saham berada pada posisi undervalue atau sebaliknya mengalami overpriced
  6. Performa dari pergerakan harga saham

Baiklah kita mulai dengan,

1. Performa Aktivitas Perusahaan

    Rasio Perputaran Total Aktiva
    Rasio ini digunakan untuk menghitung efektivitas penggunaan total aktiva.
    Semakin tinggi nilainya, semakin efektif perusahaan memanfaatkan total aktiva 

    Rumusnya adalah

    Rasio perputaran total aset (TATO) = Penjualan / Total Asset

2. Performa Solvabilitas Perusahaan

    Debt to Equity Ratio
    Rasio ini digunakan untuk mengukur utang yang dimiliki dengan modal sendiri.
    Sebaiknya utang perusahaan tidak melebihi modal perusahaan sendiri. 
    Hal ini agar beban tetap yang dikeluarkan perusahaan tidak tinggi.
    Semakin kecil utang terhadap modal maka semakin baik dan aman, 
    yang berarti semakin kecil nilai rasio ini, menginsyaratkan kondisi aman.

    Rumusnya adalah

    Rasio Debt to Equity (DER)  = Total nilai hutang / Total ekuitas (modal sendiri)

3. Performa Profitabilitas Perusahaan

    Net Profit Margin Ratio
    Rasio ini mengukur laba bersih yang dihasilkan tiap satu rupiah penjualan.
    Semakin meningkat nilai rasio ini setiap tahunnya, artinya semakin baik.
    NPM menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

    Rumusnya adalah

    Rasio Net Profit Margin  (NPM)  = Net Profit after tax / Total nilai penjualan

4. Performa Profitabilitas tiap Lembar Saham

    Earning Per Share
    Rasio ini digunakan untuk melihat keuntungan bersih setelah pajak
    yang dihasilkan di tiap lembar sahamnya.
    Semakin tinggi nilai, menunjukkan indikator keberhasilan perusahaan.
    
    Rumusnya adalah
    Rasio Earning Per Share (EPS) 
    = (EAT - Laba ditahan & Deviden Preferen) / Jumlah Saham Beredar
    
    *Note : EAT adalah singkatan dari Earning After Tax atau biasa kita
                kenal dengan laba bersih setelah dikurangi pajak

5. Performa Nilai Saham

    Price Earning Ratio
    Rasio ini menggambarkan harga saham di sebuah perusahaan.
    Umum digunakan para investor untuk melihat nilai saham 
    mengalami undervalue ataukah overpriced
    Nilai PER yang rendah banyak diminati oleh para investor, karena undervalue.
    Sebaliknya untuk nilai PER yang tinggi, disinyalir nilai saham sudah overpriced.
    
    Rumusnya adalah
    Price Earning Ratio (PER) = Harga Saham / EPS

6. Performa Pergerakan Harga Saham

    Pergerakan harga saham sebenarnya bukan merupakan rasio pada tinjauan 
    Analisis Laporan Keuangan.
    Namun, sejak harga saham merupakan salah satu cara melihat kejadian 
    performa saham. Terutama untuk perusahaan go-publik, 
    nilai ini mengindikasikan kemampuan perusahaan.
    Maka semakin tinggi nilai pergerakan harga saham, 
    makin bagus kinerja perusahaan itu.

    Rumusnya adalah
    = (Ps saat ini - Ps sebelumnya) / Ps sebelumnya

    *note : Ps adalah singkatan dari Price Stock (Harga Saham)

Dari penjelasan diatas selanjutnya kita melakukan analisa perbandingan keenam nilai performa tersebut dari tahun sebelumnya dengan hasil nilai yang dicapai di tahun ini. 

Setelah itu melakukan scoring berdasarkan nilai perbandingan dari perolehan nilai keenam performa tersebut dari nilai di tahun sebelumnya. 

Caranya cukup mudah, yakni dengan memberikan nilai 1 bila hasil nilai perbandingan rasio tersebut sesuai berdasarkan penjelasan keenam kriteria tersebut di atas yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut,


Setelah itu dapat memberikan arti dari hasil skoring tersebut seperti ini,


Contoh kasus :

Diketahui dari laporan keuangan perusahaan go publik dapat dihitung penilaian berdasarkan keenam performa tersebut, seperti ini


Kemudian kita lanjutkan dengan melakukan perbandingan atas perolehan nilai performa tersebut. Misalkan kita bandingkan nilai tahun 2015 dengan tahun 2014, lalu di tahun berikutnya tahun 2016, kita bandingkan performa dengan hasil di tahun 2016. Hasilnya dapat dilihat seperti dibawah ini,


Lalu selanjutnya kita buat isian atas kriteria arah nilai pergerakan tersebut, menjadi seperti ini


Maka dapat disimpulkan bila perusahaan sedang dalam kondisi baik secara performa, karena memiliki nilai total skor sebesar 5. 

Namun perlu diwaspadai dengan adanya nilai DER (Debt to Equity Ratio) yang cenderung mengalami kenaikkan. Hal ini dikhawatirkan akan memberikan sinyal informasi tertentu terkait kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Mengenai sinyal informasi tertentu ini akan kita bahas pada beberapa postingan berikutnya.

Untuk memperoleh formulasi excel perhitungan performa keuangan historical (Past Financial Performance) versi sederhana ini, anda dapat dapatkan disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WORKING CAPITAL MANAGEMENT

Apa itu working capital (modal kerja) ? Kenapa kita wajib mengetahuinya ? =========== Ada istilah yang harus dipahami dalam dunia bisnis yaitu modal kerja.  Mereka yang ingin memulai perusahaan sendiri atau terlibat dalam pekerjaan keuangan perusahaan harus memahami apa itu modal kerja.  Modal kerja, juga dikenal sebagai modal kerja bersih, adalah perbedaan antara aset lancar perusahaan dan kewajiban lancar. Kali ini artikel akan memperkenalkan modal kerja dan hubungannya dalam memaksimalkan pembiayaan operasional perusahaan. Nilai modal kerja dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendek, sekaligus sebagai indikator status keuangan perusahaan. Pengertian Working Capital Working capital adalah modal kerja bersih yang didapat dari selisih antara aset perusahaan dengan liabilitas perusahaan saat itu. Yang merupakan aset perusahaan antara lain uang tunai, uang yang tersimpan di rekening bank, aset lain yang bisa diuangkan dengan cepat, serta tagihan-tagihan ya

EARNING MANAGEMENT

Earning Management Hai, sobat kepowers analisa keuangan. Di artikel kali ini saya akan membicarakan mengenai earning management. Nah,  Apa sih Earning Management itu? Menurut teori tindakan Earning Management merupakan tindakan yang termasuk dalam kegiatan manipulasi laporan keuangan. Earning management hingga saat ini masih merupakan dilema ethical dalam perlakuannya. Disisi lain, Earning Management perlu dilakukan oleh perusahaan  dalam suatu tindakan yang berupa targeting earning (profit) untuk kinerja perusahaan di tahun kedepannya. Earning Management dapat menjadi suatu bentuk manipulasi,  apabila kegiatan Earning Management ini dilakukan untuk financial performance yang berlangsung saat ini untuk keperluan pelaporan tutup tahun sebagai upaya perbaikan pelaporan tahunannya Nah, bila itu dilakukan maka Earning Management akan merupakan suatu bentuk pemanipulasian laporan keuangan atau yang biasa kita kenal dengan fraudulent (fraud). Tapi apa sih sebenarnya Earning Management atau

CASH HOLDING

CASH HOLDING Hai sobat kepo analisis keuangan. Bagaimana kabar sobat hari ini ? Di posting kali ini kita akan mencoba mencari tahu mengenai CASH HOLDING . Memperoleh pendapatan yang optimal masih menjadi beberapa perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan diambil dari sisi kemakmuran pemilik atau pemegang saham dan stake holder.  Tujuan tersebut akan tercapai bila manajemen perusahaan secara efektif dan efisien mampu mengelola keuangannya, salah satunya menentukan pengelolaan besarnya cash holding perusahaan. Penetapan cash holdings pada titik optimal sangat perlu dilakukan karena kas merupakan elemen modal kerja yang paling diperlukan perusahaan untuk memenuhi kegiatan operasional perusahaan. Baik penahanan saldo kas yang terlalu besar (excess cash holdings) maupun penahanan saldo kas yang terlalu sedikit (cash shortfall) memiliki konsekuensi bagi perusahaan dan pemegang saham. Cash Holdings didefinisikan sebagai kas yang dipegang perusahaan atau yang siap untuk diinvestasikan ke